Pajak dan keamanan pangan adalah dua hal yang mungkin terlihat tidak berhubungan secara langsung, namun, keduanya memiliki keterkaitan yang penting dalam memastikan keselamatan pangan bagi masyarakat. Kebijakan pajak yang bijaksana dapat menjadi instrumen yang efektif dalam meningkatkan keselamatan pangan di sebuah negara.
Salah satu cara di mana pajak dapat membantu meningkatkan keselamatan pangan adalah melalui pengaturan harga. Dengan menerapkan pajak pada makanan atau minuman yang dianggap tidak sehat atau berisiko bagi kesehatan, pemerintah dapat mendorong konsumen untuk beralih ke makanan yang lebih sehat dan aman. Misalnya, dengan memberlakukan pajak pada minuman bersoda yang tinggi gula, pemerintah dapat mengurangi konsumsi minuman ini yang berpotensi menyebabkan masalah kesehatan seperti obesitas dan diabetes.
Selain itu, pendapatan yang diperoleh dari pajak tersebut dapat dialokasikan untuk membiayai program-program pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya makanan sehat dan memberikan pendidikan gizi kepada masyarakat. Dengan demikian, kesadaran masyarakat akan pentingnya konsumsi makanan yang aman dan sehat dapat ditingkatkan, yang pada gilirannya akan membantu mengurangi risiko terjadinya penyakit terkait pangan.
Pajak juga dapat digunakan sebagai insentif untuk industri pangan untuk mematuhi standar keselamatan pangan yang lebih tinggi. Dengan memberikan insentif pajak kepada produsen makanan yang mematuhi standar keselamatan pangan yang ketat, pemerintah dapat mendorong praktik-produksi yang lebih aman dan mengurangi risiko terjadinya keracunan makanan atau penyebaran penyakit melalui makanan.
Dengan demikian, kebijakan pajak yang cerdas dan berfokus pada keselamatan pangan dapat menjadi salah satu instrumen yang efektif dalam upaya mewujudkan masyarakat yang lebih sehat dan terlindungi dari ancaman penyakit terkait pangan.
baca juga : Mengenal Pajak Barang dan Jasa Tertentu (PBJT)