Pajak adalah kontribusi wajib yang dibayarkan rakyat kepada negara untuk membiayai pembangunan nasional. Di Indonesia, pajak dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan pemungutannya, sifatnya, dan objeknya.
📌 Berdasarkan Lembaga Pemungutnya:
1. Pajak Pusat
Dipungut oleh pemerintah pusat (Direktorat Jenderal Pajak – DJP). Contohnya:
-
PPh (Pajak Penghasilan)
Dikenakan atas penghasilan individu atau badan. -
PPN (Pajak Pertambahan Nilai)
Dikenakan atas transaksi jual beli barang dan jasa. -
PBB-P2 (Pajak Bumi dan Bangunan – Perkotaan dan Pedesaan)
Untuk sektor tertentu yang dikelola oleh pusat. -
PPh Final UMKM (0,5%)
Untuk pelaku UMKM dengan omzet di bawah Rp4,8 miliar per tahun. -
Bea Meterai
Dikenakan atas dokumen tertentu.
2. Pajak Daerah
Dipungut oleh pemerintah daerah (provinsi atau kabupaten/kota). Contohnya:
-
Pajak Kendaraan Bermotor (PKB)
-
Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB)
-
Pajak Hotel dan Restoran
-
Pajak Hiburan
-
Pajak Reklame
-
Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) – khusus wilayah yang dikelola oleh pemda.
Baca juga :Â Panduan Lengkap Pajak Penghasilan (PPh) untuk Pemula
📌 Berdasarkan Sifatnya:
1. Pajak Langsung
Dibayar langsung oleh wajib pajak dan tidak dapat dialihkan. Contoh: PPh, PBB.
2. Pajak Tidak Langsung
Dapat dialihkan kepada pihak lain. Contoh: PPN (konsumen akhir yang menanggung beban pajak).
📌 Berdasarkan Objek Pajaknya:
1. Pajak atas Penghasilan – PPh
2. Pajak atas Konsumsi – PPN dan PPnBM (Pajak Penjualan atas Barang Mewah)
3. Pajak atas Kekayaan – PBB, Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB)
4. Pajak atas Transaksi/Jasa – Pajak Restoran, Pajak Hiburan, Pajak Reklame
🧾 Kenapa Penting Mengetahui Jenis Pajak?
✅ Agar kamu tidak salah bayar atau telat lapor
✅ Untuk pengelolaan keuangan pribadi dan bisnis yang sehat
✅ Untuk taat hukum dan terhindar dari sanksi pajak
✅ Karena pajak yang kamu bayar ikut membangun negara!
Kalau kamu ingin belajar lebih dalam soal pajak dan praktik pelaporannya, kamu bisa ikuti Kursus Pajak Online kami — cocok untuk pemula sampai calon praktisi!